Alinea syukur hari ini

 Sebab paman telah mendahului pergi

Enam tahun lalu daku dibelikan laptop. Kiranya menjadi sebuah catatan khusus untuk 'ASUS' yang sudah menemani sejak diriku duduk di bangku menengah atas, tepatnya pada bilangan ke 11. Sebuah perjalanan yang bisa dibilang cukup lama diatas rata-rata penggunaan laptop pada umumnya. 

.

.

Masih kuat dalam ingatanku, bahwa anak-anak desa sempat mendapat label penyuka motor, hal itu bisa diketahui dari maraknya remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama mengendarai motor milik orangtuanya dengan bergaya macam Rossi atau Pedrosa, dan barangkali meniru adat konvoi berkendara orang-orang kota yang suka bepergian dengan kendara roda dua kala musim liburan tiba.

Supaya tidak bergeser lebih jauh dan sak tidak terlelap dalam opini yang sebenarnya tidak begitu ku fahami. Inilah cerita yang mampu ku tangkap sebagai hikmah dari sehatnya laptopku meski sudah 6 tahun digunakan dan merasakan berbagai udara.

Tidak lain, awalnya tulisan ini akan ku bagikan jika memang aku mampu membagikannya dengan baik. Sayangnya, baik dan buruk tergantung bagaimana sikapku menyikapi kejadian ataupun peristiwa yang menimpaku.

Jujur, boleh dibilang hari ini aku cukup banyak berbicara kepada diri sendiri daripada dengan orang lain. Sebab apa? Waktuku tersita oleh jalanan yang padat dan kekosongan agenda menunggu laptopku diperbaiki oleh mekanik toko servis komputer langganan Bapak.

Terimakasihku pada Paman, semoga dikau bahagia di rumah Allah. Disini, keponakanmu sedang berjuang merawat apa yang menjadi hadiah darimu, sebuah laptop berwarna putih yang sudah banyak sekali mengalami benturan di berbagai sisinya.

Hingga detik ini, aku masih berutang Budi pekerti dan pendidikan yang pernah almarhum tanamkan, setidaknya semua didikannya membekas pada ingatan masa kecilku hingga remaja. Juga tentang laptop putihku yang kini sudah kembali bugar usai dibenahi kesekian kalinya oleh mekanik komputer.

Ya, ini hanya sedikit rasa syukur atas sehatnya laptop yang menjadi wadah untukku berkarya sembari memupuk benih-benih ilmpu pengetahuan milik-Nya. Sampai pada suatu waktu nanti daku dapat mewujudkannya menjadi nyata, semoga.

Saranku untuk siapapun kalian yang hendak memperbaiki laptop yang dalam hal ini sudah afkir, atau mengalami peristiwa yang kurang mengenakkan bagi bagian-bagian tubuhnya, perbaikilah dengan cara mendatangi orang-orang yang sudah ahli, sebab apa? Daku sudah mencoba dengan sedikit sumber video tutorial di YouTube dan hasilnya caraku membenahi malah menyakiti bagian yang sebenarnya tidak sakit, ujung-ujungnya ya ku antar laptop ke toko servis komputer. Seperti saran Bapak, kalau servis itu kepada yang ahli, jangan sekedar coba-coba. Dan kini aku menyadarinya. Segala hal yang bukan menjadi keahlian kita sudah selayaknya tidak menjadi urusan utama kita mengusahakannya dengan sumber dan jam terbang yang masih sedikit lagi pendek.

Ini tentang si putih ASUS X200 yang telah mengisi barisan suka, duka, dan ragam peristiwa selama 6 tahun terakhir. Semoga dengan terlahirnya ia kembali dalam kondisi prima menjadikan daku - si empunya berlaku adil dan bijak sejak dalam menyalakan tombol hidupnya.

Sudah, ini hanya untukku berkarya dengan berbagai minat yang aku mempercayai kelak akan bermanfaat untuk banyak orang.

InsyaAllah begitu, selalu.


Komentar

Postingan Populer