Kalau Aku dan Kau

 Aku menjelma telaga di pagi yang sunyi

Kau menjadi api bagi malam yang dingin

Kita sama-sama tenang di waktu yang sendiri

Menangkap gelisah dedaunan pada embun yang hendak jatuh ke tanah basah


Rumah kita terhimpun dari dahan dan ranting, pohon dengan tajuk yang tertutup rapat menjadi kanopi paling harmoni untuk kita mengisi cerahnya hari.


Duhai pemilik waktu dan nyawa, bawa aku bertemu Kau yang senantiasa menumpahkan segala kasih dan cinta tanpa diminta dan mengharap balas.


Bertemu aku dan Kau dalam do'a, menjelma dialektika paling khidmat dari seorang yang tak bisa apa-apa pada Dzat yang menguasai segalanya.


Kalau saja aku bisa.

Semoga kasih-Mu masih ada, untukku dan untuk saudara-saudariku yang kerap ingkar pada ketetapan-Mu.

Komentar

Postingan Populer