Do'a untuk pertambahan usia

 Alkisah rumah sederhana dihuni oleh tiga insan yang memiliki kterikatan batin atas landasan cinta dan kasih dari dan kepada Sang Khalik. Dimana-mana selalu ada haru dan pilu setiap mengingat sesiapa saja yang sudah dipanggil untuk menghadap ke haribaan-Nya lebih dulu.


apa kabar Nenek di langit?
Aku merindukan peribahasamu yang mengena hingga ke penghujung malam.

apakah Kakek sudah selesai ditanyai oleh Allah dihadapan para malaikat?
Ananda sedang sibuk menjadi diri sendiri dan terbayang keluguan Kakek yang selalu menawarkan kehidupan yang tenang dan damai, meski pahit tapi Ananda merasakan ketenteraman dari keberadaan Kakek.

Nek, Ibu sudah mencapai usia ke 55, kalau tidak salah perkiraan 17 tahun lebih muda dari usia Nenek saat Nenek dijemput pulang oleh Malaikat pencabut nyawa.

Kata Ibu, "Ananda tak harus memberikan hadiah berupa benda, sebab yang dibutuhkan Ibu saat ini untuk kelanjutan hidup kita adalah Ananda mendapatkan pekerjaan".
"Lho, ya itu pasti Bu".
Ananda masih sangat ketergantungan terhadap ketulusan sentuhan jemari Ibu yang keriput dan keras namun memberi pembelajaran yang arif untuk hari-hari esok.

Ibu juga tetap masih kerja dan tidak mengharap uang dari Ananda. Itu Nek, Ibu yang bilang.

Tapi begini Nek, Ananda ingin Nenek bahagia disana, sebab kebahagiaan Ibu terletak pada kebahagiaan Nenek, tentunya dengan Kakek yang lebih dulu hadir di luasnya surga milik-Nya, semoga.

-

Bapak setingkat lebih dulu dikurangi jatah hidupnya oleh Sang Khalik, hanya berselisih lima hari dari hari kelahiran Ibu, hanya saja Bapak dua tahun lebih awal memasuki Planet Bumi. Do'a Bapak untuk ananda yang paling utama adalah semoga Ananda bisa istiqomah dalam mengkaji Al-Qur'an dan Sunnah.

Hari-hari yang akan datang sepertinya memang harus diisi Ananda dengan hal-hal yang bijak dengan pemenuhan hutang pada Sang Maha Pencipta berupa kebajikan-kebajikan yang sempat terabaikan.

Hehehehehe

Komentar

Postingan Populer